Berbagai produk yang beredar di masyarakat haruslah sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Sebagai pihak regulator yang bertanggung jawab terhadap kualitas suatu barang atau jasa. Terjaminnya produk yang dipakai konsumen menjadikan kita tidak resah dan khawatir dalam menggunakannya. Apalagi zaman sekarang, banyak pelaku bisnis yang nakal dan melakukan kecurangan untuk meraih keuntungan yang maksimal namun cenderung merugikan konsumen.
Seperti bakso daging tikus, penggunaan bahan kimia yang berbahaya, pengurangan kualitas produk, dan berbagai cara dilakukan. Oleh karena itu, keberadaan lembaga penguji dan pengawas produk ini berfungsi melindungi konsumen sebagai pemakai sehingga tercipta kepuasan yang berkelanjutan.
Sobat ukmsumut harus tahu, sebelum beredar di pasaran, berbagai macam produk harus lulus verifikasi Lembaga Pengujian Produk resmi. Hal ini penting dilakukan untuk keamanan masyarakat dalam menggunakan dan mengkonsumsi sebuah produk. Berikut ini admin berikan beberapa lembaga yang berwenang dalam pengujian produk.
Lembaga yang Memiliki Kewenangan Menguji Produk
Lembaga yang menguji produk dipasaran adalah lembaga yang memang mendapatkan izin dari pemerintah secara legal untuk menguji, mengawasi dan memberikan izin edar terhadap produk, baik itu barang atau jasa yang ada di wilayah kesatuan negara republik Indonesia. Berikut beberapa diantaranya :
Baca juga : Contoh Pinjaman tanpa Agunan
1. Lembaga Pengujian Produk Makanan BPOM
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah sebuah lembaga pemerintahan yang dikelola oleh Menteri Kesahatan. BPOM dapat diakses melalui layanan pengaduan konsumen yang nantinya akan menindak lanjuti obat dan makanan yang dikonsumsi masyarakat.
Lembaga ini juga melaksanakan koordinasi dan perencanaan strategis mengenai pangan dan obat-obatan yang beredar di Indonesia. BPOM memusatkan pengujian dan penyidikan terhadap hal-hal bahan obat dan makanan yang melanggar hukum. Salah satunya seperti NAPZA.
Dalam melaksanakan fungsinya, sobat ukmsúmut harus tahu bahwa BPOM akan menyampaikan laporan dan pertimbangan kepada presiden melalui Menteri Kesehatan yang menaunginya. Lembaga ini juga akan melakukan pembinaan administratif pada unit di seluruh Indonesia yang bertugas dalam pelaksaan teknis.
2. Lembaga Pengujian Produk Tekstil (OEKO-TEX)
OEKO-TEX merukan lembaga pengujian produk tekstil yang berasal dari Negara Swiss. Lembaga ini bersifat independen dan menjadi lembaga yang khusus menentukan standar kemanan dan kelayakan pakai dalam setiap produksi pakaian. Lembaga ini juga melakukan pengujian terhadap garmen.
Pengujian dilakukan dengan proses yang ketat. Mulai dari pembuatan benang pakaian, aksesoris yang terpasang pada pakaian, hingga pada proses pembuatan kain. Pada dasarnya, OEKO-TEX secara khusus melakukan pemeriksanaan pada kandungan zat kimia yang berbahaya pada kain.
Dalam klasifikasi pengujian produk, OEKO-TEX menentukan menjadi empat kelas. Yaitu Kelas Produk I, Kelas Produk II, Kelas Produk III dan Kelas Produk IV. OEKO-TEX melakukan pengujian pada kekuatan bahan kain dengan uji tarik dengan menggunakan mesin tensile test machine.
3. Lembaga Pengujian Produk Alat Kesehatan (P2SMTP-LIPI)
P2SMTP-LIPI adalah lembaga yang menguji keamanan dan kelayakan peralatan kesehatan. Lembaga ini memiliki fasilitas untuk menguji alat kesehatan. Beragam laboratorium pengujian yang ada akan ditingkatkan kemampuan sampai pada produk industri.
Lembaga ini menurut admin uksmumut juga banyak melakukan kunjungan ke laboratorium peralatan kesehatan, laboratorium pengujian regulator, laboratorium EMC dan peralatan rumah tangga. P2SMTP-LIPI juga merupakan lembaga yang berstandar internasional yang mengacu pada standar ICE.
P2SMTP-LIPI adalah salah satu bukti pengaplikasian hasil riset industri. Hal ini sangat menguntungkan karena akan meningkatkan daya saing industri dengan jaminan mutu produk. Jadi, ilmu pengetahuan dan teknologi bisa meningkatkan daya saing perekonomian Nasional.
4. Lembaga Pengujian Produk Teknologi (Balai Pengujian)
Balai pengujian merupakan tempat yang bisa dijadikan pengujian teknologi. Balai penguji memiliki sertifikasi pengujian dan bisa menetapkan apakah produk tersebut aman dan layak untuk digunakan oleh konsumen seperti sobat ukmsumut. Alat harus benar-benar teruji kualitas dan mutunya.
Seluruh produk telekomunikasi dan perangkatnya akan masuk Balai Pengujian sebelum mendapatkan sertifikat resmi. Perangkat akan dikarantinakan di Balai Pengujian perangkat selama 21 hari. Sementara untuk biaya pengujian akan ditentukan berdasarkan fungsi perangkat tersebut.
Balai pengujian juga memberikan beberapa peluang untuk pelaku usaha. Peluang berupa jasa pengujian secara perorangan dan perusahaan. Testindo menjadi salah satunya, di sini memberikan layanan pengujian sistem monitoring dan pengukuran pada produk-produk teknologi.
5. Lembaga Pengujian Produk Jasa Kosmetik (Sucofindo)
Sucofindo adalah lembaga dan perusahaan BUMN yang juga dapat bergerak di bidang pengujian kelayakan kosmetik sebelum beredar. Dalam proses pengujian dan sertifikasi produknya, Sucofindo didukung oleh beberapa laboratorium yang telah terakreditasi resmi.
Bisnis pertama yang dimiliki lembaga ini adalah pengawasan kargo dan inspeksi. Dengan studi analisis, sobat ukmśumut perlu tahu bahwa Sucofindo menciptakan berbagai jenis jasa ekspedisi, laboratorium analisis, pergudangan, kelautan, teknik industri dan hidienitas industri.
Pada pengujian produk kosmetik, Sucofindo melakukan pengujian pada sampel. Kemudian Sucofindo akan memberikan hasil pengujian berupa laporan analisa terhadap produk yang diuji. Hasil uji produk kosmetii ini hanya berlaku pada sampel yang diuji dan tidak mewakili keseluruhan produk kosmetik yang diproduksi.
6. Lembaga Pengujian Produk Halal (MUI)
Lembaga pengujian produk halal di Indonesua adalah MUI. MUI memberikan layanan analisa seperti kontaminasi protein babi pada produk daging, identifikasi kulit babi, pengukuran kadar pada etanol, pengujian terhadap daya tembus air pada tinta pemilu dan produk perawatan rambut.
Selain itu, lembaga ini juga bekerjasama dengan para peneliti akademik dalam proses pengujiannya. Layanan lain yang diberikan adalah pengujian SNI. Mulai dari vitamin, proksimat, pewarna pada makanan, mikrobiologi, logam terlarut, kadar pemanis dan kandungan air.
Tidak hanya itu, MUI juga penyediakan jasa analisa pengembangan pengujian untuk mendeteksi bahan non-halal yang sering ditemukan sehari-hari. Alat-alat penunjang pengembangan ini antara lain kromatografi, ICP-MS, mikroskop stereo, real time PCR, gas (FID dan MS) dan lain-lain.
7. Lembaga Pengujian Produk Perindustrian (LSPro-BBK)
Salah satu lembaga pengujian produk perindustrian adalah LSPro-BBK. LSPro-BBK. Telah mendapatkan sertifikasi resmi, lembaga ini berwenang menguji produk BBK seperti keramik dan bahan industri lainnya yang beredar di Indonesia.
Lembaga ini bersifat independen dan khusus memberikan pengujian terhadap produk perindustrian. LSPro-BBK berada di bawah pengelolaan Balai Besar Keramik dan Kementrian Perindustrian. Kedua pengelola ini juga menangani sertifikasi produk yang sama sesuai bidang industri.
8. Lembaga Pengujian Produk Pantyliner (YLKI)
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau biasa disebut YLKI ini adalah organisasi masyarakat yang bersifat independen. Ini dikelola masyarakat untuk meningkatkan kepedulian konsumen terhadap kewajiban dan haknya dalam usaha untuk melindungi dirinya sendiri.
Kedudukan YLKI adalah sebagai Lembaga Perlindungan Konsumen Masyarakat atau disingkat LPKSM. Salah satu barang yang diuji adalah pantyliner/pembalut wanita dan produk lainnya yang sesuai sejenis. YLKI bekerjasama dengan berbagai instansi dalam upaya perlindungan konsumen.
9. Lembaga Pengujian Produk Elektronik (LSPro)
Lembaga Pengujian Produk Elektronik LSPro ini dikelola di bawah Kementrian Perindustrian. Penambahan LSPro sebagai lembaga sertifikasi produk ini telah tercantum secara resmi pada peraturan Menteru Perindustruan Nomo 36/M-IND/PER/9 tahun 2017.
Produk elektronik yang diuji sering sobat ukmsumut temui antara lain pendingan ruangan (AC), mesin cuci, lemari pendingin (kulkas), setrika, pompa air dan lain sebagainya. Penambahan lembaga sertifikasi ini karena adanya laboratorium dan LSPro yang memiliki kompetensi baru pada pengujian produk elektronik.
10. Lembaga Pengujian Produk Kesehatan (LABKESDA)
Laboratorium Dinas Kesehatan memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Pelayanan berupa upaya pencegahan penyakit dan penyediaan air bersih di lingkungan pemukiman. DinKes dalam hal ini juga mengarahkan untuk menguji sampel makanan ke LABKESDA sebelum beredar di pasaran.
Jenis pemeriksaaan LABKESDA adalah pengujian secara kimia, fisik dan pemeriksaan sampel makanan. Jika Anda menjual produk makanan, bisa langsung datang ke kantor LABKESDA setempat dan membawa sampel makanan dengan kemasan yang siap jual.
11. Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP)
Lembaga ini bertugas untuk menguji dan memastikan bahwa produk pangan yang berasal dari pertanian bisa dikonsumsi dengan aman oleh masyarakat.
Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terwujudnya penyelenggaraan keamanan pangan di setiap rantai pangan secara terpadu melalui lembaga ini. Sebagai bentuk pengawasan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan di daerah.
Kata Penutup
Bagaimana? apakah sobat ukmśumut memakai produk sembarangan atau justru lebih suka memperhatikan label perizinannya terlebih dahulu? Jadilah konsumen yang cerdas dengan memperhatikan label perizinannya sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk.
Semoga informasi diatas bisa bermanfaat dan menjadi referensi buat teman teman ukmsumut sekalian dalam membeli barang atau jasa baik yang berasal dari dalam atau pun luar negeri.
Demikian ulasan mengenai 10 lembaga yang berwenang dalam pengujian produk. Bagi Anda penyedia produk untuk dikonsumsi atau digunakan masyarakat, penting bagi Anda untuk melakukan pengujian keamanan dan keyalakan sebelum beredar di pasaran.