Apa pengertian lobi dan negosiasi dalam bisnis? Apa saja contoh lobi dan negosiasi yang baik dan tidak baik ? kali ini ukmsumut.com akan membahas mengenai lobi dan negosiasi dalam kegiatan bisnis. Setiap pelaku bisnis pastinya pernah melakukan lobby, untuk kepentingan bisnis mereka. Dengan lobby yang baik, maka dihasilkan lah kesepakatan yang menguntungkan antara kedua belah pihak.
Karena dalam bisnis setiap transaksi harus dilakukan dalam setiap kesempatan, maka baik dalam kehidupan dunia kerja, transaksi menjadi hal yang sangat penting untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Dalam komunikasi dibagi menjadi lobi dan negosiasi.
Lobi bisnis atau nge lobi dalam tujuan berbisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh pelaku bisnis dalam mempengaruhi pihak lain supaya pihak tersebut memiliki kepentingan dan pendapat yang sama dengan kita, dalam hal ini tentunya yang berhubungan dengan bisnis.
Apakah praktek lobi dan negosiasi melanggar etika bisnis? Kegiatan lobi bisnis adalah kegiatan yang sah dan legal, karena menjadi bagian dalam proses demokrasi dan kebebasan bisnis. Pelaku lobbying bisa mengembangkan bisnisnya dan mengkomunikasikan maksud dan tujuannya ke pihak yang di lobi.
Ada banyak pertanyaan tentang lobi dan negosiasi, seperti apakah lobi dan negosiasi itu sama? Terdapat sedikit perbedaan antara keduanya. Dalam negosiasi lebih kepada sebuah proses diskusi antar kedua belah pihak yang mencoba untuk mencari jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi, sementara lobi itu sarat akan kepentingan salah satu pihak yang ingin mempengaruhi pihak lain.
Daftar Isi
Contoh Lobi Negosiasi Bisnis yang Baik
Contoh percakapan lobi bisnis antara pelaku bisnis perusahaan kelapa sawit dengan Tokoh masyarakat atau LSM yang sudah dikenal dalam hal upaya pembebasan lahan dengan masyarakat.
Dalam hal ini perusahaan meloby tokoh masyarakat untuk dapat memberikan persetujuan hak guna tanah kepada mereka. Karena tokoh masyarat memegang peranan penting dalam setiap keputusan di suatu desa, misalnya.
Contoh lain adalah lobby pihak Humas perusahaan kepada Kalangan jurnalis (wartawan, reporter, redaktur) yang berpengaruh dan memiliki kekuatan untuk membentuk opini, dalam menghasilkan pemberitaan yang positif terhadap perusahaan, sehingga bisa meningkatkan brand dan menjadi promosi yang efektif untuk target konsumen.
Lobby dibagi 3, yaitu lebih tradisional yang menggunakan pelobi untuk mendekati pengambil keputusan, lobi akar rumput menggunakan masyarakat untuk mempengaruhi pengambilan keputusan, dan lebih political action committe, yaitu komite yang dibentuk perusahaan supaya wakilnya dapat duduk di parlemen atau pemerintah.
Beberapa teknik loby dalam bisnis antara lain adalah :
- Menganalisis kondisi atau keadaan saat itu
- Menentukan partnert dan kompetitor bisnis
- Mengidentifikasi kelompok kecil yang akan menentukan iklim opini
- Membentuk koalisi atau partner bisnis
- Menetapkan tujuan bisnis
- Menganalisis dan merumuskan penyebab masalah dalam bisnis
- Menganalisis berbagai macam segmen pasar
- Memperhitungkan media, termasuk media sosial dan media massa
- Mengembangkan kasus
- Menjaga fleksibilitas
Baca juga : Contoh Komunikasi Bisnis yang Efektif
Percakapan Lobi dan Negosiasi Bisnis
Kontraktor :
Selamat pagi, Bapak Harahap Saya mewakili perusahaan konstruksi UKMSUMUT Tbk yang memiliki pengalaman di bidang pembangunan jalan tol. Kami ingin berdiskusi tentang peluang kerjasama dengan Perwakilan Pemerintah dalam proyek jalan tol yang sedang direncanakan.
Perwakilan Pemerintah :
Selamat pagi. Kami tertarik dengan proposal Mas. Silakan jelaskan lebih lanjut tentang perusahaan Mas dan pengalaman Mas dalam proyek-proyek jalan tol.
Kontraktor :
Terima kasih atas kesempatannya. Perusahaan kami adalah salah satu kontraktor terkemuka dalam industri konstruksi jalan tol. Kami telah berhasil menyelesaikan beberapa proyek jalan tol dengan kualitas tinggi dan tepat waktu.
Tim kami terdiri dari insinyur dan tenaga kerja terampil yang berpengalaman dalam perencanaan, konstruksi, dan pengawasan jalan tol.
Perwakilan Pemerintah :
Bagus. Apakah Mas memiliki referensi atau portofolio proyek jalan tol sebelumnya yang dapat kami tinjau?
Kontraktor :
Tentu, Bapak Harahap Kami dapat menyediakan portofolio proyek jalan tol yang telah kami selesaikan sebelumnya. Mas dapat melihat kualitas konstruksi jalan tol yang kami hasilkan serta rekam jejak kami dalam memenuhi tenggat waktu proyek. Kami juga telah bekerja sama dengan beberapa otoritas jalan tol dan Perwakilan Pemerintah daerah.
Perwakilan Pemerintah :
Kami juga ingin mengetahui pendekatan Mas dalam memastikan efisiensi konstruksi dan pemeliharaan jalan tol.
Kontraktor :
Efisiensi konstruksi dan pemeliharaan jalan tol sangat penting bagi kami. Kami menggunakan teknologi terkini dan metode konstruksi yang efisien untuk mempercepat pembangunan jalan tol.
Selain itu, kami juga memiliki program pemeliharaan rutin yang terjadwal untuk memastikan jalan tol tetap dalam kondisi optimal.
Perwakilan Pemerintah :
Bagaimana perusahaan Mas mengatasi kebutuhan keuangan dalam proyek jalan tol ini?
Kontraktor :
Kami memiliki akses ke sumber daya keuangan yang kuat dan telah menjalin kemitraan dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan dukungan keuangan yang diperlukan dalam proyek ini. Kami juga memiliki pengalaman dalam mengelola anggaran proyek jalan tol yang kompleks.
Perwakilan Pemerintah :
Terdengar bagus. Apakah Mas memiliki pertanyaan atau penjelasan lebih lanjut tentang proyek jalan tol yang kami rencanakan?
Kontraktor :
Ya, Bapak Harahap Saya ingin mengetahui lebih lanjut tentang rincian proyek, termasuk panjang jalan tol yang direncanakan, titik awal dan akhirnya, serta fasilitas tambahan yang akan dibangun.
Dan kalau ada persyaratan atau prosedur khusus yang harus kami perhatikan dalam pengajuan penawaran, kami ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang hal tersebut.
Perwakilan Pemerintah :
Baik, kita akan mengadakan meeting segera untuk membahas projek terkait. Saya akan berikan jadwal pertemuan selanjutnya
Kontraktor :
Terimakasih pak!
Jenis Negosiasi Bisnis
- Harga: kegiatan nego untuk mencapai kesepakatan harga yang dianggap adil oleh kedua belah pihak.
- Kontrak: kegiatan nego tentang persyaratan dan kondisi yang akan dituangkan dalam kontrak bisnis antara kedua belah pihak.
- Pengiriman: kegiatan nego mengenai jadwal pengiriman produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan dan harapan kedua belah pihak.
- Pembayaran: kegiatan nego mengenai persyaratan pembayaran yang mencakup jangka waktu pembayaran, metode pembayaran, atau potongan harga yang mungkin diberikan.
- Kualitas: kegiatan nego untuk mencapai kesepakatan tentang standar kualitas yang harus dipenuhi dalam produk atau layanan yang akan diberikan.
- Distribusi: kegiatan nego mengenai strategi distribusi produk, termasuk wilayah distribusi, saluran distribusi, atau persyaratan eksklusivitas.
- Lisensi: kegiatan nego tentang persyaratan lisensi untuk menggunakan hak cipta, merek dagang, atau teknologi milik pihak lain.
- Aliansi strategis: kegiatan nego untuk membentuk aliansi atau kemitraan strategis antara dua perusahaan dalam rangka mencapai tujuan bersama.
- Merger dan akuisisi: kegiatan nego untuk mencapai kesepakatan mengenai penggabungan dua perusahaan atau akuisisi salah satu perusahaan oleh perusahaan lainnya.
- Penyelesaian sengketa: kegiatan nego untuk mencapai penyelesaian yang memuaskan bagi kedua belah pihak dalam sengketa bisnis yang mungkin timbul.
Dalam melaksanakan teknik negosiasi ada 4 pendekatan yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis yaitu bergaining, kompromi, win-lose dan win-win solution. Namun teknik yang paling efektif adalah win win Solution dimana kedua belah pihak memperoleh manfaat yang sama.
Dalam teknik win win Solution pihak lawan tidak dipandang sebagai kompetitor bisnis tetapi dipandang sebagai Mitra bisnis yang pada akhirnya akan memunculkan hubungan jangka panjang yang harmonis.
Namun teknik win win solution tidak akan tercapai apabila kedua belah pihak terjadi konflik kepentingan yang berupaya menggunakan pendekatan negosiasi Win lose. Terdapat empat pendekatan dan gaya negosiasi tergantung dari situasi yang dikelompokkan dalam kategori di bawah ini :
- Kerja sama dengan kompetisi
- Kekuasaan dengan kepercayaan
- Distorsi komunikasi dengan keterbukaan
- Egoisme dengan kepentingan bersama
Lalu Apa hubungan antara lobi dengan negosiasi dalam bisnis? Kedua konsep tersebut sangat erat hubungannya dalam kehidupan sehari-hari.
Keduanya merupakan bagian dari konsep komunikasi secara umum yang bertujuan untuk mempengaruhi menarik perhatian dan simpati kepada pihak lain. Keberhasilan Keduanya dapat dicapai dari proses komunikasi yang baik.
Lobi dan Negosiasi Bisnis yang Tidak Baik
Perlu sobat ukmsumut ketahui, bahwa ada beberapa ciri Lobi dan Negosiasi Bisnis yang Tidak Baik dan perlu dihindari. Apa saja itu? Mari kita simak beberapa diantaranya :
Tertutup
Negosiasi dalam bentuk apa pun harus saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Ada istilah yang dinamakan win win solution. Dimana kedua pihak sama sama mendapatkan keuntungan. Tapi kalau prasyarat lobi dan negosiasinya saja tertutup dan tidak transparan, maka ini bisa dikategorikan tidak baik. Berikut contoh nya :
Kami tidak bisa memberi tahu Bapak mengenai semua prasyarat yang relevan. Namun, anda harusnya percaya pada Kami. Karena kami sudah berpengalaman di bidang ini. Penawaran ini sangat menguntungkan bagi Perusahaan anda, Yakinlah!
Niretika
Tidak memiliki etika dan norma menjadi salah satu ciri negosiasi dan lobi yang tidak baik. Berikut contoh pernyataan yang bisa jadi referensinya :
Anda tidak perlu tahu tentang sumber daya yang kami miliki atau perjanjian lain yang sedang kami negosiasikan dengan pihak lain. Fokuslah pada apa yang kami tawarkan kepada Anda. Syukur syukur anda kami ingat!
Kurang Menguasai
Sebelum melakukan lobi dan negosiasi, hendaklah masing masing pihak sudah mengetahui isi, materi dan klausul yang akan dinegosiasikan. Kalau tidak menguasai, bagaimana mungkin terjadi kesepakatan yang menguntungkan?
Karena kami kurang mempersiapkan data tambahan yang diperlukan untuk mendukung kerjasama bisnis ini, maka kami hanya mengandalkan pengalaman dan skill dalam negosiasi ini. Tapi tenang saja, kami tetap profesional kok!
Berat sebelah
Seperti yang dikatakan sebelumnya, lobi dan negosiasi bisnis yang tidak baik bersifat berat sebelah atau tidak adil dan proporsional. Menguntungkan satu pihak saja, sedangkan pihak lainnya merugi atau tidak dapat keuntungan. berikut contohnya :
Perusahaan anda harus menyetujui semua persyaratan kerjasama ini, Pak. Ingat, tanpa perubahan klausul dan prasyarat apapun. Perusahaan kami tidak akan memberikan kelonggaran apa pun kepada Perusahaan anda. Camkan itu!
Kata Penutup
Sekian uraian penjelasan materi mengenai teknik lobi dan negosiasi dalam bisnis yang dapat UKMSUMUT sampaikan. Semoga dapat bermanfaat dan menambah sumber referensi bagi kalian yang membacanya. Jangan lupa tekan tombol share dibawah, dan bagikan artikel ini ke media sosial kalian. Terimakasih.