Home » Bisnis » 4 Contoh Pendapatan Usaha dalam Akuntansi

4 Contoh Pendapatan Usaha dalam Akuntansi

Apa pengertian pendapatan usaha dalam akuntansi? Pendapatan usaha dalam akuntansi adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang didapatkan. Hal ini karena kegiatan normal entitas selama periode. Apabila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

Ketika memulai bisnis, itulah mengapa pendapatan yang diraih dari omset penjualan adalah salah satu alasan manusia melakukan kegiatan ekonomi. Pendapatan adalah alasan mengapa kalian, kami dan kita semua melakukan kegiatan bisnis untuk pemenuhan hidup dan mencapai motif lain.

Pendapatan usaha dalam akuntansi sebagaimana bisnis lain dalam skala menengah kebawah, tidak bisa dibandingkan dengan pendapatan perusahaan besar dengan omset dan skala yang lebih besar. Kita akan membahas mengenai beberapa jenis pendapatan yang harus kamu ketahui sebelum Kamu ingin menjadi seorang pebisnis besar.

Tentunya perhitungan pendapatan selalu erat kaitannya dengan bidang akuntansi. Pertanyaannya, apakah perhitungan pendapatan usaha seperti ini, banytak dilakukan orang sukses, dan bagaimana cara mereka mengelola keuangan mereka ketika memulai suatu bisnis? Sehingga mereka mendapatkan penghasilan yang besar?

Kebanyakan mindset masyarakat percaya, jika kamu ingin memperoleh penghasilan maka kamu harus bekerja secara aktif, bukan pasif. Sangat jarang sekali diberikan pembelajaran cara membangun sistem dan aset yang mampu memberikan penghasilan pasif. Dan terkadang pendapatan pasif lebih besar ketimbang bekerja aktif menggunakan fisik dan tenaga.

Contoh Pendapatan Usaha Akuntansi

Contoh Pendapatan Usaha Akuntansi

Semua orang sukses adalah mereka yang bisa mengelola dengan baik ketiga sumber income. Ketiganyalah yang akan kita bahas dibawah ini. Penasaran? Jadi berikut beberapa jenis income atau pendapatan dalam akuntansi :

Baca juga : Contoh Aset Lancar dan Tidak Lancar dalam Akuntansi

Contoh Pendapatan Usaha Akuntansi

Pendapatan Aktif

Active income atau pendapatan aktif adalah jenis pendapatan yang diperoleh karena kamu bekerja secara aktif. Seperti ketika seseorang yang berprofesi sebagai karyawan. Kamu berkerja setiap hari dalam sebulan akan mendapatkan gaji, bonus dan tunjangan.

Kekurangan dari income ini adalah jika kamu tidak bekerja maka kamu tidak mendapatkan penghasilan. Seperti pepatah yang mengatakan waktu adalah uang.

Bagaimana dengan seorang pebisnis seperti pelaku umkm? Apakah mereka termasuk golongan income aktif? Pebisnis umkm misalnya adalah yang masih tergolong dalam kategori ini. Yaitu mereka yang bisnisnya kebanyakan masih dikerjakan sendiri atau masih (self employee).

Sekalipun kamu sudah tidak bekerja kepada orang lain, namun belum ada sistem atau orang yang bekerja untuk kamu. Lalu kapan seorang pebisnis tidak disebut memiliki income aktif? Lihat pada jenis income kedua.

Adapun contoh dari pendapatan aktif ini adalah :

Penjualan Barang, seperti Penjualan produk fisik seperti elektronik, pakaian, makanan dan juga Penjualan barang dagangan atau inventaris.

Pendapatan Layanan, adalah jenis penjualan dari penyediaan layanan, seperti layanan konsultasi, perawatan, atau reparasi.

Pendapatan Pasif

Passive Income atau pendapatan pasif adalah pendapatan yang berasal dari sebuah sistem yang sudah berjalan atau bekerja. Bagaimana cirinya? Sederhananya income pasif akan kamu peroleh ketika berhenti bekerja, namun uang tetap terus mengalir kedalam sakumu. Keren tidak?

Ini terjadi karena ada sistem yang bekerja mencarikan uang untuk kamu. Dengan adanya sistem yang dijalankan tersebut, bukan berarti seseorang tidak melakukan usaha untuk mendapatkan income pasif. Untuk menghasilkan income pasif kamu tetap harus berusaha untuk menjalankan sistem yang ada.

Apabila sistem sudah berjalan baik, maka laju keuangannya tetap berjalan dan menghasilkan income. Contohnya seorang blogger atau youtuber yang harus berusaha keras untuk menghasilkan artikel tulisan atau video yang berkualitas dan banyak dicari orang.

Setelah banyak pengunjung, visitor, viewer dan subscriber maka kamu bisa mendapatkan uang dari pemasangan iklan google adsense. Keuntungan memiliki income pasif tentu saja fleksibilitas waktu. Artinya kamu tidak perlu bekerja keras mengejar uang, tetapi uang datang karena adanya dukungan sistem.

Hal ini memungkinkan untuk menjadikan Kamu bebas keuangan atau bahasa kerennya financial freedom. Bayangkan jika income pasif mu lebih besar dari pengeluaran bulanan mu, menyenangkan sekali bukan?

Untuk seorang pebisnis mampu dikatakan memiliki income pasif setelah memiliki sistem ini. Dimana semua atau sebagian besar pekerjaan di bisnisnya sudah tertata dengan baik serta mampu berjalan sendiri atau dijalankan orang lain.

Berikut beberapa contohnya :

  • Penyewaan Barang, seperti penerimaan dari penyewaan aset, penyewaan properti atau peralatan milik perusahaan.
  • Pendapatan Iklan, bisa seperti penerimaan dari penayangan iklan atau promosi.
  • Pendapatan Keanggotaan, yaitu Penerimaan dari keanggotaan dalam suatu organisasi atau klub, membership atau penerimaan dari penyewaan properti
  • Pendapatan Franchise, atau enerimaan dari memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakan merek dagang atau model bisnis sering disebut waralaba
  • Pendapatan Kontrak, jenis pendapatan dari proyek konstruksi atau proyek layanan yang dijalankan berdasarkan kontrak.
  • Penjualan Lisensi Perangkat Lunak, yaitu penerimaan dari penjualan lisensi perangkat lunak kepada pelanggan.
  • Pendapatan Streaming, misalnya pendapatan dari layanan streaming musik, video, atau konten digital lainnya.

Pendapatan Portofolio

Portofolio income adalah jenis pendapatan ini dihasilkan dari berinvestasi pada aset kertas atau portofolio. Kamu harus tahu bahwa investasi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu investasi pada aset real (yaitu yang bisa kamu rasakan, misalnya rumah, perhiasan, kendaraan dan lain-lain). Dan juga investasi pada aset kertas (reksadana, saham, kontrak berjangka dan sebagainya).

Kamu dapat melakukan investasi dengan memberikan dana atau modal sesuai kemampuannya. Dan mendapatkan laba keuntungan dari uang yang diinvestasikan. Intinya semakin besar modal yang diinvestasikan, maka kemungkinan semakin banyak pula penghasilan dari investasi.

Namun penghasilan dari hasil investasi ini biasanya berbanding lurus dengan resikonya. Semakin tinggi income yang akan dihasilkan, maka semakin tinggi resiko kerugian yang didapatkan. salah satu jenis investasi kertas yang sangat tinggi resiko sekaligus profitnya adalah investasi pasar uang atau valas.

Pendapatan Lain

Apa yang dimaksud dengan pendapatan lain lain? dalam suatu usaha tidak selalu bisa diprediksi dari mana pos pos pendapatan. Adakalanya suatu pelanggan memberikan uang tip atau tambahan. Hal ini karena merasa produk yang kita jual berkualitas dan memuaskannya.

Atau ada juga investor yang ingin memberikan dana investasi untuk mengembangkan skala bisnis kita dengan skema bagi hasil. Ada juga orang tertentu yang kita kenal misalnya, memberikan hibah atau sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga untuk keperluan pengembangan bisnis dan sebagainya.

Pendapatan lain lain ini, bisa dibagi lagi kedalam beberapa jenis pendapatan, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Pendapatan Bunga (Interest Earned)
  • Pendapatan Sewa (Rent Earned)
  • Pendapatan Dividen (Cash Dividend Earned)
  • Pendapatan Royalti (Profit Asset)
  • Pendapatan dari Laba Penjualan Aktiva Tetap
  • Royalti, contohnya penerimaan dari penggunaan hak cipta, merek dagang, atau paten. Ada juga pembayaran royalti dari lisensi bisnis.
  • Pendapatan Bunga, yaitu bunga yang diterima dari investasi atau pinjaman yang diberikan.
  • Pendapatan Dividen adalah penerimaan dari kepemilikan saham atau surat berharga dalam perusahaan lain.
  • Pendapatan Lisensi, ini adalah jenis penerimaan dari memberikan izin penggunaan properti intelektual kepada pihak lain.

Kata Penutup

Bagaimana, sudah bisa menambah pengetahuan mu mengenai pendapatan dalam bisnis? Bagi pelaku umkm, kamu juga harus sudah mulai memikirkan berinvestasi melalui instrumen portofolio, agar nantinya kamu bisa mendapatkan pendapatan passif, supaya tidak 100% bergantung dari bisnis yang saat ini sedang kamu kembangkan.

Terimakasih sudah berkunjung pada postingan ukmsumut mengenai Jenis Jenis Pendapatan dalam Bisnis UMKM kali ini, semoga bermanfaat. jangan lupa share tulisan ini dan berikan komentar mu dibawah. Terimakasih sudah berkunjung.

Reza Harahap

Reza Harahap adalah owner UKMSUMUT. Seorang Blogger, Youtuber dan Investor. Senang belajar bisnis keuangan. Website ini memberikan peluang usaha, ide bisnis, finansial, tutorial, pekerjaan dan contoh informasi yang berguna lainnya

Share on: