Kenapa usaha sepi menurut Islam? Setiap bisnis pastinya pernah mengalami yang namanya jatuh bangun, pasang surut, ramai dan sepi. Sama seperti hidup, ada juga roda bisnis yang membuat setiap pengusaha harus bersiap menghadapi kemungkinan terburuk yang bisa menimpa bisnis-nya. Lalu bagaimana sikap pengusaha yang baik saat menghadapi kebangkrutan atau kegagalan bisnis ditinjau dari perspektif Islam?
Kali ini ukmsumut akan membahas mengenai cara menghadapi kegagalan, It’s all about mindset. Kita bersama sering menganggap ini sebagai takdir. Namun bila kamu bersifat optimis, kegagalan adalah awal dari kesuksesan bisnis, betul tidak?
Siapa pengusaha yang suka mendapati kebangkrutan? tentu saja semua orang tidak ingin ketika hidupnya lagi di bawah atau down, bukan? Sering kita lupa bahwa ketika kamu mendapatkan kebangkrutan, atau kondisi sedang di bawah, justru saat itulah ada banyak pelajaran yang bisa kamu petik.
Banyak pengusaha menjadi besar dan sukses, karena justru mendapatkan pelajaran paling berharga ketika mereka berada dalam kondisi terpuruk atau dalam kondisi terkena kebangkrutan. Karena ketika kondisi kamu sedang mulus atau kondisi baik-baik saja, maka kamu tidak akan belajar apapun.
Daftar Isi
Jualan Sepi Menurut Islam
Intinya, You can’t learn something. Karena kamu telah merasakan terjalnya kehidupan bisnis. Seseorang justru bisa belajar sesuatu ketika dia mengalami kebangkrutan, ketika dia lagi di bawah, ketika dia lagi terpuruk, atau hutangnya menumpuk.
Bagaimana cara mengatasi usaha sepi dalam islam ? Setidaknya mimin ukmsumut sudah rangkum dalam beberapa sikap yang akan kamu ambil. Bagi kamu yang beragama Islam, tentu saja bisa menerapkan beberapa tips dibawah ini, dan buat yang non muslim juga tetap bisa menjadikan nya sebagai referensi kok. Yuk check these out!
Baca juga : Ide Bisnis Lebaran yang Bikin Untung
Jangan Menyesal
Kata kata “Andai saja”, “Kenapa dulu tidak” dan frasa sejenis yang memiliki makna yang sama, sangat dilarang dalam Islam. Kita sering mengatakan hal tersebut sebagai bentuk penyesalan dalam berbisnis, bukan? Apalagi ketika kita menghadapi kegagalan.
Agama Islam melarang mengucapkan kata tersebut karena dianggap tidak menerima ketetapan yang diberikan Allah. Larangan ini langsung ditemui di Al-Qur’an dan Hadits :
“Orang-orang munafik mengatakan : seandainya kita memiliki sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya (kita tak akan terkalahkan) dan tidak ada yang terbunuh diantara kita di sini (perang uhud). Katakanlah : “Walaupun kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji (keimanan) yang ada dalam dadamu, dan membuktikan (niat) yang ada dalam hatimu. Dan Allah Maha Mengetahui isi segala hati” (Ali Imran, 154)
Bersabar adalah Ajaran Islam
Dalam Islam tidak ada keutamaan yang paling tinggi selain bersabar ketika sobat ukmsumut menghadapi musibah. Disini kita bisa mengkategorikan Usaha yang sepi sebagai musibah atau cobaan yang diberikan oleh Allah.
Sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu sabar dan berpikir positif terhadap ketentuan yang diberikan oleh Allah kepada kita.
Dengan selalu berpikiran baik, maka Allah juga akan memberikan kan yang terbaik untuk kita. Anggaplah usaha yang sedang sepi ini adalah ujian untuk naik kelas, dan kita harus tetap bersabar dalam perjalanan mencapai kesuksesan.
Punya Perspektif yang Positif
Ketika menghadapi usaha yang sedang sepi-sepinya, selalu untuk berpiikiran positif. Karena ini akan membantu membangun percaya diri dan mengukuhkan cara pandang sobat ukmsumut tentang kegagalan.
Dampaknya adalah perbuatan positif yang membantu sobat ukmsumut.com untuk terus bangkit dari kegagalan dan berani menghadapi tantangan hidup kedepannya.
Menyusun Strategi Baru
Islam bukan agama yang yang mengajarkan untuk selalu berdoa dan mengabaikan usaha atau ikhtiar. Dalam Alquran pun dikatakan bahwa Allah akan mengubah nasib suatu kaum apabila kaum tersebut yang mengubahnya nasibnya terlebih dahulu.
Oleh karena itu ketika kamu mengalami usaha yang sedang sepi, penting untuk berikhtiar dengan mempelajari dan menganalisis kembali apa apa yang salah dengan bisnis yang sedang kamu jalankan tersebut. Kemudian carilah solusi yang tepat dengan merencanakan kembali bisnismu itu.
Ubah Sikap Tertutup jadi Terbuka
Orang yang tertutup, akan selalu mencari pembenaran untuk diri sendiri. Kamu selalu menganggap diri kamu yang paling benar, kamu selalu menganggap diri kamu yang paling mengerti segalanya. Apabila kamu seperti ini, menurut kami sikap mu seperti gelas yang tertutup.
Untuk menghadapi kegagalan, kamu perlu punya suatu kepercayaan, sudah punya suatu believe system, sudah punya suatu prinsip dan pedoman, maka ajaran yang lain tidak bisa diterimanya. Dia sudah memiliki suatu doktrin untuk tidak bisa mempertimbangkan kata-kata orang lain.
Sifat ini memang terbuka. Akan tetapi, kamu sudah tidak bisa lagi menerima masukan. Sehingga kamu merasa pendapat orang lain itu tidak benar. Kamu sebenarnya mendengarkan, tetapi dalam hatin seperti ini “Kamu bicara apa sih?” Gayanya seperti sinis, tetapi mendengar.
Kamu mungkin tidak balik menyerang, namun kamu bisa saja bersikap seperti air yang penuh. Kamu memiliki sikap seperti apa? seperti gelas yang tertutup, atau gelas yang penuh dengan air? Silahkan kamu comment di bawah. Karena memang dirimu sendiri yang tahu mengenai cara sobat ukmsumut.com dalam menghadapi kegagalan seperti apa.
Baca juga : Peluang Bisnis Syariah yang Sesuai Islam
Jangan Menjadi Egois
Karena itu meskipun kamu mau mendengarkan nasehat, tetapi kamu tidak mampu memahami nasehat tersebut.
Kamu justru semakin pusing mendengar apa kata orangtua, klien atau rekan bisnismu. Inilah yang dimaksud seperti gelas pecah yang pecah. Apakah hal tersebut berupa hambatan fisik, hambatan mental, atau hambatan lain yang menghalangimu untuk tidak bisa menerima apa pun yang mereka katakan.
Kamu mungkin saja mempunyai keterbatasan fisik. Akan tetapi hal tersebut sebenarnya tidak menghalangi kamu untuk terus maju. Artinya gelas yang pecah itu memang suatu keterbatasan wawasan, sehingga mungkin pemahaman mu akan sulit dipahami oleh sebagian orang tertentu.
Hindari Lingkungan yang Toxic
Ibarat gelas yang berisi kotoran, karena apapun yang dituangkan ke gelas tersebut, pasti akan menjadi kotor, terkontaminasi. Sikap ini menggambarkan seseorang yang punya lingkungan jahat atau sikap jahat. Jika orang ini bertemu dengan orang yang lebih baik dan hebat, maka dia akan menjadi iri dan tidak senang.
Misalnya teman teman yang menjatuhkan kamu, tidak men support dikala kamu terjatuh, Omongannya cuma segitu doang kok. Kalau begini saja, saya juga bisa kok. Dia pasti punya pelet, supaya usahanya laris. Dan berbagai prasangka buruk mengenai kompetitor, yang lama-kelamaan akan merusak pikiran kamu sendiri. Lebih buruknya lagi, ketika kamu menghadapi kegagalan bisnis, kamu malah melampiaskannya kepada orang-orang terdekat mu.
Jadi apabila kamu melihat apapun, kamu pasti melihatnya dengan kacamata penuh kotoran. Kacamata kamu itu penuh kotoran. Kamu menilai bahwa dunia itu kotor. Sebenarnya bukan dunia yang kotor, tetapi gelas mu yang kotor. Sehingga kamu melihat apapun sebagai sesuatu yang negatif.
Ketika kamu bertemu dengan orang yang lebih bodoh, levelnya di bawah kamu, maka kamu akan cenderung menghina atau merendahkan. Bahkan ketika bertemu dengan orang yang setara, kamu menganggap dia sebagai pesaing. Jika ada orang yang lebih hebat dari dia, dia merasa tidak percaya diri.Sifat seperti ini menurut kami merupakan sikap seorang haters.
Reset Kembali Rencana Bisnismu
Apabila planningmu tersebut sudah direset, maka kamu akan lebih mudah menerima masukan, bukan? Meskipun kamu memiliki title, atau kamu seorang sarjana. Sikap mereka jauh lebih humble, jauh lebih rendah hati daripada orang yang tidak tamat sekolah sekalipun. Beberapa orang bahkan pengusaha besar, memiliki sikap seperti ini ketika menghadapi kebangkrutan.
Omzet mereka dalam satu bulan bahkan mencapai puluhan miliar, tetapi mereka itu humble dan datang dengan sikap yang mau belajar. Belajarlah dari mereka yang punya sikap gelas kosong ini. Gelas ini menggambarkan orang yang ideal, mau belajar, selalu mau menampung apapun dan akan dipraktekkan.
Ingat “Sesudah kesulitan ada kemudahan”
Allah sudah mengatakan dalam Alquran, bahwa setelah kesulitan ada kelapangan, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Asy Syarh: 5)” atau dari Hadist nabi yang berbunyi “Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan.” (Dikeluarkan oleh Ibnu Jarir Ath Thobari dalam kitab tafsirnya. Lihat Tafsir Ath Thobari, 24: 496, Dar Hijr)
Selalu Berdoa dan Beribadah
Barulah setelah ikhtiar yang maksimal dilakukan, kini saatnya ibadah dan doa yang bekerja. Ada hal-hal ghaib yang tidak mungkin diperhitungkan secara logika dalam berbisnis, misalnya di saat usahamu sepi-sepi nya, kamu bisa mengeluarkan infaq atau sodaqoh supaya rezeki mu semakin lancar.
Jangan lupa juga untuk mengamalkan ibadah yang berkaitan dengan membuka keran rezeki seorang hamba seperti shalat Dhuha, berdzikir, menyambung silaturahim, dan sebagainya. Hal-hal yang bernilai ibadah tersebut harus selalu konsisten sobat ukmsumut kerjakan.
Kata Penutup
Demikian pembahasan ukmsumut mengenai 7+ Sikap Pebisnis Ketika Menghadapi Kebangkrutan Usahanya kali ini, semoga bermanfaat dan menjadi sumber referensi bagi kalian. Jangan putus asa, jadilah pebisnis dengan gelas kosong, ketika menghadapi kegagalan, karen dengan demikian kalian akan lebih mudah menerima saran dan masukan dari orang lain.
Silahkan bookmart halaman ukmsumut.com, serta bagikan tulisan ini dengan menekan tombol share di media sosial kalian dibawah ini. dengan demikian, kalian bisa berkontribusi memberikan hal-hal positif bagi teman-teman online di media sosial kalian. Terimakasih.