Budidaya ikan lele memang menjadi salah satu trend belakangan ini. Peluang bisnis ternak ikan air tawar ini banyak untungnya, karena menjadi komoditas konsumsi masyarakat sehari hari. Oleh karena itu, ukmsumut.com akan mencoba memberikan contoh analisa usaha budidaya ikan lele di kolam terpal.
Banyak varietas lele yang dijual di kota dan desa, seperti lele sangkuriang, lele mutiara, lele phyton dan jenis lele super lainnya. Pilihan tempat ternak lele juga banyak. Bisa di rumah menggunakan kolam terpal. Sekarang lagi viral adalah budikdamber (budidaya ikan dalam ember) yang disatukan dengan menanam sayuran diatasnya.
Budidaya lele di daerah memang cukup digemari. Pertumbuhan ikan air tawar ini memang tergolong cepat dan perawatan yang relatif mudah, hal inilah yang menjadikan bisnis ini tidak ada matinya.
Ikan lele adalah salah satu spesies ikan konsumsi yang sanggup bertahan hidup dalam kepadatan yang tinggi dan juga tingkat konversi pakan yang baik. Dengan membudidayakan ikan lele secara intensif pakai drum, kolam terpal atau ember, maka hasil panen yang didapatkan bisa mendatangkan keuntungan yang menggiurkan.
Ada 2 jenis bisnis lele, pembenihan atau pembesaran. Kedua konsep usaha ini bertujuan menghasilkan panen kualitas terbaik. Pembenihan merupakan bidang bisnis yang khusus menghasilkan benih ikan lele berkualitas untuk dijual kepada pembesar lele. Sedangkan bisnis pembesaran lele adalah bagian dari usaha menghasilkan panen ikan lele siap konsumsi.
Daftar Isi
Analisa Usaha Ternak Lele Kolam Terpal
Adapun contoh analisa usaha ternak lele di kolam terpal skala rumahan yang dilansir dari berbagai sumber (tentunya perhitungan dibawah ini berbeda beda, sesuai dengan keadaan dan harga material terbaru) :
1. Modal Investasi Awal
a. 2 set terpal ukuran disesuaikan = Rp 600.000
b. Bambu = Rp 300.000
c. Paku 1 kg = Rp 10.000
d. Lain-lain = Rp 40.000
Total = Rp 950.000
2. Biaya operasional bulanan
a Bibit 2.000 ekor = Rp 500.000
b Pakan = Rp 500.000
c. Vitamin obat dll = Rp 100.000
Total = Rp1 .100.000
3. Asumsi Pendapatan per Bulan
a Pendapatan asumsi panen lele total 500 kg dengan kematian sebesar 10% dengan harga Rp 10.000,00/kg Rp 5.000.000
b. Keuntungan pendapatan biaya operasional bulanan Rp 5.000.000 -Rp 1.100.000 = Rp3.900.000
Keuntungan ini adalah untuk panen pertama, untuk panen selanjutnya bisa lebih besar karena tidak perlu membuat kolam baru.
Harga jual juga berbeda-beda di setiap daerah, jadi bisa mempengaruhi keuntungan.
Asumsi ini tidak menggunakan sewa tempat atau tanah, tetapi menggunakan pekarangan rumah pribadi sehingga hemat modal pada tahap awal. Perhitungan diatas juga tidak mempekerjakan karyawan, hanya dikerjakan sendiri.
Contoh Analisa Bisnis Ternak Lele 2
Perlu sobat ukmsumut.com ketahui, perhitungan ini berdasarkan kolam terpal yang dibuat dengan diameter 3 meter.
Pembuatan Kolam Terpal Bulat (Keterangan Jumlah Harga Satuan Total Biaya)
Pembuatan Kolam Diameter 3 Meter 1 = 2.000.000 (Perlu diketahui bahwa kolam terpal bulat dengan diameter 3 meter dengan tinggi 1 meter, bisa menampung benih ikan lele sebanyak 5.000 ekor.
Biaya Produksi Pembesaran Ikan Lele (Keterangan Jumlah Harga Satuan Total Biaya)
Pembelian Benih Ikan Lele 5.000 Benih 100/ekor = 500.000
Pemberian Pakan Ikan Lele 3 Bulan 400 Kg 9.500/Kg = 3.800.000
Obat-obatan Ikan Lele = 200.000
Total Biaya Produksi = 4.500.000
Biaya ternak lele di kolam terpal pada tabel di atas merupakan biaya yang dikeluarkan per siklus usaha (masa panen per 2.5 Bulan), jadi dalam satu siklus dibutuhkan biaya sebesar Rp. 4.500.000
Perkiraan Harga Jual Panen Ikan Lele
Dalam panen ikan lele yang sudah kami terapkan ini, kami mendapatkan hasil FCR (Food Compration Ratio) sebesar 0,8 sehingga menghasilkan ikan lele seberat 7 Kwintal. Hal ini didapatkan dengan cara perhitungan biaya pakan : (dibagi) hasil panen, atau bisa digambarkan sebagai berikut :
Biaya pakan (400 Kg : 500Kg) hasil panen = 0,8 FCR
Harga jual rata-rata di tahun 2017 Rp. 17.000 per Kg
Keterangan Jumlah Harga Satuan Total Pendapatan
Hasil Panen 500 Kg 15.000 / Kg 8.500.000
Keuntungan Usaha Ternak Lele di Kolam Terpal Bulat
Untuk menghitung keuntungan usaha ternak lele, kami menggunakan rumus : Hasil Panen – (dikurangi) Biaya produksi
Maka dihasilkan keuntungan sebagai berikut :
8.500.000 – 4.500.000 = 4.000.000
Dalam bisnis ternak ikan lele di kolam terpal bulat ini didapatkan keuntungan sebesar = Rp. 4.000.000 dalam sekali siklus pemanenan.
BEP (Break Event Point)
Apabila dilihat dari analisis ukmsumut.com di atas, maka untuk balik modal maka akan terpenuhi dalam dua kali siklus yaitu antara 5 bulan. Ini adalah hitungan per 1 kolam produksi, bagaimana jika kalian memiliki 10-20 kolam ikan
lele?Maka tentu keuntungan mu akan berlipat-lipat. Tentu nya sekali lagi, ini hanya perhitungan matematis dan teoritis. Kondisi di lapangan akan berbeda dari kenyataannya.
Baca juga : Cara Memulai Usaha Ayam Potong
Tips Usaha Ternak Lele bagi Pemula
Memulai bisnis usaha budidaya lele harus mempersiapkan beberapa hal teknis dibawah ini. Selain itu perhatikan juga beberapa tips yang mungkin akan berguna bagi kamu yang ingin berkecimpung di dunia ternak ikan konsumsi ini :
Baca juga : Peluang Usaha di Kampung
Persiapkan modal dan hal teknis pendukung
Modal adalah awal terpenting dalam setiap bisnis. Selain modal dana, kamu juga harus mempersiapkan perlengkapan awal untuk ternak lele, seperti misalnya kolam, pakan ikan dan sistem pengairan yang menjaga kondisi air.
Tentukan lahan atau kolam budidaya lele yang sesuai prosedur. Setidaknya ada 5 jenis kolam pembudidayaan lele yaitu Kolam Tanah, Kolam Terpal, Jaring Apung, Kolam Semen dan sistem Keramba.
Bila kamu tidak ingin repot mengawinkan lele, maka beli lah bibit ikan lele yang berkualitas dari pembenih yang terpercaya.
Sulap Halaman Rumah Jadi Ladang Cuan
Karena kali ini ukmꜱumut fokus untuk memanfaatkan lahan kosong di pekarangan rumah untuk dijadikan sebagai kolam budidaya lele, maka kamu perlu memperhatikan berbagai hal teknis sebelum membuat kolam tersebut
Pastikan luas lahan yang kamu miliki di dekat rumah sudah mencukupi dengan target produksi lele yang akan kamu capai. Jangan memaksakan ternak lele dalam skala besar kalau luas lahan di pekarangan rumah mu hanya sedikit.
Dilansir dari laman ternakpedia, setiap meter persegi kolam ikan lele, idealnya hanya dapat mengisi dengan 200 ekor bibit ikan lele
Dan untuk jumlah maksimum yang dapat diisi setiap meter persegi kolam ikan adalah 250 bibit. Untuk ketinggian air kolam ikan dalam ukuran yang standar yaitu sekitar 40 – 50 cm.
Perhatikan kualitas bibit lele
Seperti yang dikatakan pada awal tadi, bila kamu tidak ingin repot mengawinkan ikan lele, maka belilah bibit ikan lele yang berkualitas.
Ada banyak jenis bibit ikan lele super seperti lele sangkuriang, lele mutiara dan lele phyton yang memiliki kualitas super. Cari pembudidaya lele yang sudah terbukti kualitasnya.
Jangan mau diiming imingi harga murah. Karena ada harga ada kualitas. Walaupun terkadang faktor harga tidak bisa dijadikan jaminan.
Lebih baik membeli bibit di penangkar yang memang sudah bersertifikat dan kamu sudah mengenalnya sejak lama. Sehingga bisa mengurangi resiko usaha ini merugi di awal fase pengembang biakan.
Perawatan dan pembesaran lele yang intens
Persiapkan juga pakan lele dengan baik. Pakan lele ini dengan kebutuhan, umumnya membutuhkan pakan 3-6% dari bobot tubuh ikan lele.
Setelah itu perhatikan pengelolaan air kolam, sebagai bagian dari tahapan perawatan dan pemeliharaan. Kualitas air harus dijaga setiap hari.
Singkirkan dan buang sisa pakan ikan lele yang tidak habis di permukaan kolam. Buang sepertiga air bagian bawah kolam, karena tingkat munculnya bibit penyakit lebih tinggi pada endapan air terbawah dan buang juga lumpur endapan kolam.
Hal ini untuk mencegah munculnya penyakit dan hama yang mengganggu. Ada 2 jenis hama yang menggangu budidaya lele seperti Predator dan Mikroorganisme kecil. Kamu bisa menanganinya dengan membaca referensi nya melalui buku atau internet.
Panen lele
Bila skala produksi lele menengah ke bawah, kamu mungkin tidak membutuhkan tenaga tambahan untuk panen lele. Panen lele ini merupakan hasil kerja keras kamu dalam membudidaya lele. Sebelum memanen lele, disarankan agar tidak memberikan pakan agar lele tidak buang kotoran saat dipanen.
Untuk memanen lele dalam skala yang luas, kamu memang butuh jasa tenaga tambahan. Pastikan sebelum memanen lele, Kamu bisa menguras air yang ada di dalam kolam apabila memiliki lubang pembuangan, kamu bisa langsung membukanya, sampai air dapat langsung keluar dari kolam.
Sobat ukmꜱumut hanya tinggal menunggu sampai air di dalam kolam habis. Kalau tidak memiliki lubang pembuangan, kamu bisa menguras air yang ada di dalam kolam menggunakan selang air. Manfaatkan tenaga gravitasi bumi untuk menggerakkan air yang bergerak dari tempat yang tinggi ke yang rendah.
Pemasaran lewat offline dan online
Pemasaran ikan lele tidak begitu sulit karena ada banyak pasar yang bisa kamu targetkan seperti misalnya penjual warung pecel lele, rumah makan maupun konsumsi rumah tangga.
Selain pemasaran lewat offline atau mulut ke mulut, sebagai peternak milenial kamu juga harus mulai melirik potensi pemasaran online
Walaupun produk yang kamu jual adalah produk perikanan, namun bukan tidak mungkin kamu bisa memperkenalkan produk kamu lewat toko online atau media sosial.
Untuk itu buatlah website toko online atau akun di ecommerce serta aktif memperkenalkan nya lewat facebook, instagram, twitter, whatsapp atau line. Dengan demikian, akan banyak orang yang mengetahui dan memperluas jangkauan pemasaran ikan lele kamu.
Bagian Penutup
Ternak lele memang menjadi pilihan menarik untuk dicoba. Apalagi saat ini konsumsi masyarakat akan lele semakin meningkat, dengan banyaknya warung pecel lele di berbagai daerah.
Sekianlah artikel bisnis seputar Usaha ternak jualan lele dari ukmsumut yang menguntungkan kali ini, semoga bisa membantu kamu menemukan inspirasi bisnis yang terbaik.
Jangan tunggu lagi untuk memulai bisnis ini, karena memulai bisnis lebih cepat akan lebih baik. Share tulisan ini, bookmart juga untuk memberikan manfaat kepada orang lain.