Home » Bisnis » 15 Keuntungan dan Kekurangan Thrift Shop

15 Keuntungan dan Kekurangan Thrift Shop

Ada kelemahan dan keuntungan usaha thrift shop. Ini adalah jenis bisnis yang sedang trend di kalangan anak muda saat ini. Produk yang dijual biasanya adalah pakaian. Karena barang yg ada di toko ini merupakan jenis barang bekas yg masih layak untuk dipakai. Sebagai pembeli, kalian bisa menghemat banyak uang dibanding membeli di toko baru dengan brand yang sama. Lalu apa kelebihan dan juga kekurangan usaha thrift shop? Mari kita bahas satu persatu.

Thrift shop adalah jenis usaha toko yang berjualan barang bekas baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri (umumnya barang tersebut branded dan bermerek). Kata lainnya adalah toko penghematan, karena memang terbilang cukup menarik untuk dijadikan pilihan dalam berbelanja.

Selain harga yang ditawarkan lebih murah, jenis usaha yang satu ini juga memiliki segmentasi khusus, yaitu untuk kalangan milenial. Untuk memulai bisnis seperti ini memang tidak terlalu sulit, kamu cukup mengeluarkan modal yg relatif kecil untuk membeli bal pakaian atau produk kemudian memperbaiki produk dengan berbagai cara sehingga layak untuk dijual kembali.

Keuntungan Bisnis Thrift Shop

keuntungan kekurangan thrift shop

Sebagai langkah awal, terlebih dahulu sobat ukmsumut harus tahu apa saja yang menjadi kelebihan atau keuntungan dari bisnis ini dibanding jualan grosir kaos distro murah. Sehingga kamu bisa mempertimbangkan apakah sebenarnya usaha ini bisa cocok dan sesuai dengan passion serta keadaan disekitar mu.

Branded tapi Modal Kecil

Kita ambil contoh, pakaian bekas yang biasa dijual dengan satuan bal, misalnya dijual seharga 700k sampai 1 jutaan per bal nya, kemudian kamu bisa jual kembali pakain per unit seharga 25k sampai 150k rupiah.

Anggap lah satu karung pakaian bekas akan mendapat sekitar 50-100 pakaian acak. Jadi modal kamu relatif lebih sedikit dengan untung yang lebih besar, apalagi kalau dapat barang yang branded dan punya nilai tinggi.

Bisnis Kekinian yang Banyak Penggemar

Thrift shop saat ini menjadi hal yang baru dan sedang hype. Fenomena usaha ini terjadi beberapa tahun ke belakang, tapi sedang tren di masa kini. Bagi sobat ukmѕumut yang memang suka membeli barang-barang branded tapi tidak ada duit.

Maka membeli produk bekas adalah salah satu pilihan, karena yang namnya produk dari thrift shop ini bukan hanya sekedar kebutuhan primer tetapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup.

Punya Omset Besar

Seperti yang sudah dijelaskan pada point pertama, jualan barang bekas branded punya omset yang besar setiap harinya. Apalagi kalau usaha thrift shop mu sudah punya nama besar yang dikenal oleh kalangan anak muda.

Intinya, kamu harus bisa menjual produk berkualitas, pelayanan yang memuaskan serta adanya layanan after sales yang membuat konsumen betah belanja barang second kepada mu.

Mudah dijual di Marketplace

Jumlah pengguna marketplace di Indonesia semakin banyak. Buat kalian pastinya pernah belanja di Tokopedia, Shopee atau Bukalapak kan? Keberadaannya platform seperti ini sangat penting untuk membantu meningkatkan penjualan barang thrifting mu.

Selain berjualan melalui marketplace, Kamu juga bisa jualan lewat media sosial seperti grup jual beli facebook di daerah, aplikasi whatsapp bisnis, telegram dan sebagainya. Jadi kamu tidak perlu kerepotan lagi dalam berdagang dan membuka lapak offline yang bisa menghabiskan biaya sewa bulanan yang tidak sedikit.

Mudah Menentukan Segmentasi Produk

Kamu bisa dengan mudah untuk menentukan produk apa yg akan dijual. Bisnis ini biasanya menjual produk seperti baju, celana, jaket, sepatu dan barang yang sering dipakai sehari hari. Beberapa orang bahkan menjual aksesoris seperti dompet, topi, dan gelang.

Saran kami, kamu harus fokus pada satu barang terlebih dahulu, karena supaya konsumen bisa tahu ciri khas dan brand bisnis mu seperti apa.

Mudah Menentukan Target Market

Selanjutnya, pastikan Kamu menentukan target market penjualan thrift shop tersebut secara lebih spesifik. Hal ini agar nantinya penjualan barang sobat ukmsumut dapat lebih lancar karena sesuai dengan sasarannya. Lantas, seperti apa target market tersebut?

Contohnya adalah mahasiswa yg tinggal di kos-kosan. Mereka tentu menyukai barang dengan harga murah tapi masih layak pakai karena keadaan finansial mereka yg sangat terbatas. Dari situ, Kamu bisa menjual pakaian yg cocok untuk para mahasiswa, entah itu laki-laki ataupun perempuan.

Banyak Pilihan dalam Berbelanja

Walaupun produk kamu terkesan sepela, tapi kamu menjual barang bekas yang banyak diburu orang tertentu, misalnya para kolektor atau fanboy dan fangirl.

Beberapa orang menjadikan belanja barang bekas sebagai pilihan, dan mereka memang menyukai untuk berburu barang bekas di pasaran untuk sekedar menyalurkan hobi dan menyanggupi keinginan fashion mereka.

Kelemahan Bisnis Thrift Shop

Kalau sudah bicara kelemahan dalam bisnis thrift shop, sebenarnya ada juga. Tidak selamanya bisnis ini punya keuntungan saja. Jadi perlu kamu persiapkan beberapa sisi minus dari jenis usaha ini, yaitu sebagai berikut :

Baca juga : Cara Menawarkan Thrift Shop lewat WA

Izin Usaha masih Abu-abu

Kalau berbicara mengenai izin usaha thrift shop ini, sebenarnya masih abu abu. Karena pemerintah sendiri dulu pernah melarang mengimpor pakaian bekas dari luar negeri. Karena hal ini bisa menjatuhkan usaha konveksi lokal di tanah air.

Tapi walaupun begitu, masih ada bisnis yang masih di support oleh pemerintah daerah. Jadi sulit untuk mendapatkan izin legal kalau hendak ekspansi.

Potensi menyaingi UMKM lokal

Salah satu model bisnis yang bisa menjatuhkan usaha konveksi atau pakaian lokal di tanah air. Oleh karena itu, pemerintah melarang izin impor produk pakaian bekas seperti ini. Selain karena saingan dengan umkm kita, pakaian bal yang berasal dari luar negeri juga bisa beresiko membawa penyakit atau virus. Karena tidak mengalami proses sterilisasi terlebih dahulu.

Sulit mencari supplier thrift shop

Memang hal utama yang sangat penting adalah mencari supplier atau penyedia bal dari produk yang kamu jual. Salah memilih supplier, kamu bisa dapat produk yang banyak cacatnya dan jelas tidak laku dijual kembali.

Cari supplier thrift shop yg memang terpercaya dan berpengalaman memang sedikit susah. Tapi kalau sudah dapat, dengan demikian, Kamu lebih bisa menghemat tenaga dan waktu saat ingin mencari barang tersebut sesuai keinginan. Cara ini tentu saja terbilang sangat efektif.

Harus Mempersiapkan Modal di Awal

Saat ingin menjalankan bisnis ini, hal yg paling penting adalah kesiapan modal. Walaupun pada dasarnya untuk memulai bisnis thrift shop ini, sobat uĸmsumut tidak memerlukan modal yg cukup besar, tapi modalnya juga harus ada di muka, untuk membeli bal. Beda dengan model dropship dimana kamu tidak perlu memiliki modal, bukan?

Lebih banyak menghabiskan waktu dan tenaga

Selain modal dalam bentuk uang, kamu juga pastinya akan terkait dengan tenaga dan waktu untuk membeli bal, memilih dan memilah jenis pakaian mana yang cocok, serta memperbaiki tampilan barang tersebut untuk dijual kembali.

Memang sekarang kamu akan dimudahkan untuk mencari pasar loak yg menjual pakaian bekas, seperti misalnya pasar loak mingguan di sekitar UGM dan Gelora Senayan pada hari minggu.

Persaingan Cukup Ketat

Ketika kamu ingin melakukan bisnis apapun, analisis kompetitor sangat penting untuk dilakukan, termasuk usaha jenis thrift shop. Kamu sangat memerlukan analisis pasar supaya nanti bisa menang bersaing dengan kompetitor mu yang semakin banyak.

Karena salah satu kekurangan dari usaha ini adalah mudah ditiru dan banyak saingannya, karena semua orang bisa masuk dan memulai usaha jenis ini. Jadi kamu harus mengatur strategi untuk menghadapi kompetitor dengan baik dan benar.

Tidak Ada Standar Harga Jual

Bisnis ini menjual barang branded tanpa ada harga standar yang jelas di pasaran. Jadi kalau kamu ingin lebih mudah dalam menentukan harga standar yg sesuai dengan pasaran, maka kamu harus melakukan analisis pasar.

Oleh sebab itu, jangan sampai sobat ukmsumut tidak memperhatikan kebutuhan pasar dan konsumen mu, karena ini dapat menyebabkan konsumen tidak mau belanja lagi, atau mereka justru akan datang lagi ke toko mu.

Kemungkinan Dapat Produk Rusak

Kamu yang membeli produk dalam satuan BAL atau yang dijual dalam karungan, sejatinya seperti membeli kucing dalam karung. Kamu tidak tahu produk tersebut apakah ada yang rusak atau masih bagus semuanya.

Seperti baju misalnya, pasti ada yang robek, terkena noda, melar, warna memudar dan kerusakan lainnya. Untuk itu sangat penting mencari supplier atau penyedia bal yang berkualitas dan profesional. Kalau salah memilih, bisa kamu rugi dan malah tidak bisa mengembangkan usaha ini ke depannya.

Kata Penutup

Membuka bisnis ini memang sedikit riskan. Sobat ukmsumut juga harus bisa memastikan kalau produk yang akan kamu jual dan padda akhirna nanti diterima oleh pembeli tidak membuat mereka kecewa, seperti berjuaan baju, jadi kamu harus memastikan tidak ada bekas kerusakan pada baju tersebut.

Demikian beberapa kelebihan dan keuntungan dari usaha ini. semoga bisa menjadi inspirasi, jangan lupa untuk share artikel ini di sosial media kalian masing masing, ya, terimakasih

Reza Harahap

Reza Harahap adalah owner UKMSUMUT. Seorang Blogger, Youtuber dan Investor. Senang belajar bisnis keuangan. Website ini memberikan peluang usaha, ide bisnis, finansial, tutorial, pekerjaan dan contoh informasi yang berguna lainnya

Share on: