Home » Materi Ekonomi » Cara Perhitungan Dana Pensiun Karyawan dan PNS

Cara Perhitungan Dana Pensiun Karyawan dan PNS

Hampir setiap hari kita selalu mikirin cara buat nyari uang. Sobat ukmsumut sampai harus ngumpulin uang setiap hari, berhemat, menabung dan ada juga sebagian uang yang kita investasi. Akan tetapi pernah kepikiran nggak emangnya berapa banyak sih uang yang harus kamu kumpulin sampai kamu tidak perlu kerja lagi seumur hidup? Menurut kamu berapa uang yang harus kamu miliki, apakah 100 juta, 500, 100 miliar atau 10 miliar?

Dan kalau kamu sudah berhasil mencapai target keuangan kamu itu, Apa kamu yakin kalau uang segitu bakalan cukup dan tidak akan habis sampai seumur hidup? atau jangan-jangan cuma Dalam waktu 5 sampai 10 tahun uang pensiunan kamu itu ternyata sudah habis.

Kalau sudah demikian, kamu jadinya terpaksa harus bekerja lagi. Dan kali ini, ternyata ada pendekatan yang bisa sobat ukmsumut pakai untuk membuat dan memprediksi berapa sih target uang yang harus kamu kumpulin. Nama konsep yang akan kita bicarakan ini adalah konseo “4 persen rule”.

Konsep ini diteliti oleh orang Amerika namanya William Bengen di tahun 1994. Konsep ini populer setelah dipublikasikan dalam bentuk artikel sama Trinity di tahun 1998. Apa hubungannya di Amerika?

Kalau misalnya ada pensiunan yang baru berhenti kerja biasanya mereka akan mendapat uang pesangon yang lumayan besar. Dan tabungan mereka selama puluhan tahun kerjanya, biasanya para pensiunan di Amerika itu akan berkonsultasi ke konsultan keuangan.

Mereka akan bertanya, dari total tabungan pensiun yang didapatkan, berapa persen uang yang boleh saya ambil setiap tahun supaya uangnya saya punya cara memenuhi kebutuhan hidup saya sampai meninggal?

Baca juga : Contoh Tujuan Karier dalam Bekerja

Cara Menghitung Uang Pensiun

Saya melakukan perhitungan simulasi paket data dari masa lalu selama puluhan tahun ke belakang untuk menjawab berapa sih kira-kira imbal hasil investasi kalau misalnya semua dana pensiun kamu investasikan?

Berapa juga rata-rata inflasi atau penurunan daya beli uang kita selama sekian puluh tahun, kita juga bikin simulasi berdasarkan angka harapan hidup manusia setelah pensiun dan lain-lain.

Dan berdasarkan hasil perhitungan simulasi bank pada tahun 1994, para ahli penyimpulan kalau seorang pensiunan idealnya bisa mengambil 4% doang dari total dana tabungan pensiun mereka buat kebutuhan selama 1 tahun. Dan untuk pengambilan uang di tahun berikutnya tinggal di sesuaikan saja sama tingkat inflasi di tahun tersebut.

Kami mau mengasih contoh, bentuk sederhana dari pendekatan perhitungan Bengen, jumlah tabungan pensiun Pak Ucok yang udah 30 tahun kerja sebesar 2,5 miliar rupiah. Asumsinya nih Pak Ucok mengambil 4 persen uang dari dana pensiun dia buat biaya hidup 1 tahun.

Kemudian sisa uangnya di investasikan ke obligasi negara FR0073 yang return nya bisa sampai 8,75% pertahun dalam simulasi ini, kami mengambil asumsi inflasi itu setahun tuh flat di angka 3% setiap tahunnya.

Daya beli uang itu bahkan terus berkurang, sesuai dengan angka inflasi. Jadi penurunan daya beli itu harus kita hitung, berarti di tahun pertama dana dua setengah miliar itu dikurangi 4% dulu yaitu 100 juta yang mana uangnya bakalan dipakai sama Pak Ucok buat kebutuhan hidup selama setahun ke depan.

Tabel perhitungan pesangon pensiun

tabel perhitungan pesangon pensiun
tabel perhitungan pesangon pensiun

Kemudian sisanya jadi ada 2,4 miliar nih, 2,4 miliar ini di investasikan ke obligasi negara, dan bertumbuh jadi 2,58 miliar di tahun kedua. Kok semakin banyak ya modalnya dibanding tahun pertama?

Jangan senang dulu, sekarang kita kurangin dulu daya beli uang ini dengan asumsi inflasi sebesar 3%, terus dana penarikan di tahun kedua juga di sesuai sama tingkat inflasi 3% jadinya di tahun kedua Pak Ucok menarik uang sebesar 103 juta rupiah. Terus berapa sih sisa uang Pak Ridwan di tahun kedua ? Ternyata sisa uang pak Ucok di tahun kedua cuma berkurang 2 juta doang kalau dibandingkan tahun pertama.

Kalau kita terus menjalankan simulasi perhitungan seperti ini, di mana Pak Ucok tuh cuma mengambil 100 juta saja ditambah dengan inflasi 3% setiap tahunnya, terus dana pokoknya langsung di investasi lagi ke obligasi yang returnnya bisa sampai 8,75% pertahun, maka di tahun ke-10 pensiun, tanpa bekerja dan berpenghasilan sama sekali dana tabungan pensiun Pak Ucok masih ada sekitar 2,25 milyar.

Apa tabungan dana pensiun Pak Ucok bakalan habis? uang Pak Ucok ternyata bakalan habis pada tahun ke-30. Tentunya perhitungannya adalah dalam bentuk sederhana yang didasari dengan beberapa asumsi, mulai dari asumsi inflasi yang FLAT setiap tahun, terus asumsi Pak Ucok bisa menjaga gaya hidup dan pengeluarannya tetap stabil setiap tahunnya.

Dengan Asumsi bahwa obligasi negara tetap lancar selama 30 tahun kedepan dan keuntungan yang didapat juga tetap flat setiap tahunnya. Semoga sobat ukmsumut menjadi lebih gampang menangkap konsep, besarnya tuh kira-kira seperti apa sih dengan simulasi yang sudah dijelaskan sebelumnya.

tabel perhitungan pesangon pensiun
Contoh tabel perhitungan pesangon pensiun

Dengan simulasi yang tadi, sebetulnya kamu bisa punya gambaran kalau kamu mau nargetin bisa pensiun kayak Pak Ucok dan kamu bisa berkomitmen buat menjaga gaya hidup tetap stabil selama masa pensiun. Dalam kasus Pak Ucok tadi, biaya hidup 100 juta itu setara dengan 4% dari total aset yang dibutuhkan.

Berarti untuk mendapatkan di angka 100% nya ya tinggal di kali 25 saja, jadi sobat ukmsumut bisa menargetin aset sebesar 2 setengah miliar nih buat bisa pensiun tanpa perlu kerja lagi selama 30 tahun kedepan.

Simulasi Pensiun dengan Gaya Hidup Lebih Tinggi

Lalu bagaimana kalau misalnya gaya hidup kamu lebih tinggi? Katakanlah setiap tahunnya biaya hidup kamu tuh 200 juta pertahun ya tinggal dikali 25 saja, berarti kamu bisa menarget in 5 miliar untuk dana pensiun kamu. Lalu bagaimana nih kalo misalnya kamu mau menargetin dana pensiun di masa depan?

Katakanlah kamu tuh menargetkan bisa mencapai daya beli dua setengah miliar di 20 tahun kedepan. Apa nilai uang dua setengah miliar sekarang bakalan sama atau setara dengan 2 setengah miliar di 20 tahun kedepan? Tentu aja berbeda, soalnya kan kamu menghadapi inflasi setiap tahun dan daya beli uang Rp100.000 di tahun 2010 saja bila dibandingkan sekarang akan berbeda.

Kalau misalnya kamu memprediksi tingkat inflasi itu 3% pertahun, berarti nilai 2,5 miliar yang kamu targetkan di tahun 2020 ini tuh kira-kira bakalan setara dengan 4 setengah miliar di tahun 2040 dengan simulasi sebelumnya Kalau kamu berhasil mengumpulin empat setengah miliar di tahun 2040, uangnya tidak akan habis sampai 30 tahun kedepan atau sampai tahun 2070.

Sebetulnya nih kamu tuh masih bisa mensimulasikan setiap kemungkinan pakai konsep ini, misalnya prinsip pengambilan 4% yaitu kamu ganti nih jadi 3 setengah persen saja dengan hanya mengurangin gaya hidup menjadi lebih berhemat, ternyata uangnya Pak Ucok tuh baru bakalan habis setelah 35 tahun kedepan.

Di sisi lain, kamu juga harus mengevaluasi lebih jauh tentang asumsi ini. Sebelumnya memang ketentuan perhitungan versi sederhana banget. Karena memang tujuan admin disini memang ingin membikin Kamu paham dulu sama konteks besarnya dalam memanfaatkan dana pensiun.

Dalam prakteknya, tentu saja nggak sesederhana itu. Soalnya nih imbal hasil investasi itu kan tidak stabil, terus tingkat inflasi juga bisa jadi naik turun stiap tahunnya. Belum lagi nih kebutuhan biaya hidup juga pasti berubah-ubah. Jadi, idealnya menghitung dana pensiun itu ya emang pakai financial adviser supaya lebih detail.

Mulai dari menghitung data inflasi alternatif, sampai mitigasi risiko nya. Dalam perhitungan bengen, dia menyoba memberikan simulasi beberapa skenario berdasarkan data historis. Misalnya nih orang yang pensiun di tahun 1926 dan mengikutin 4% rule, dengan rata-rata return atau imbal hasil, investasi 7,7% pertahun dan inflasi 3%, ternyata nih tabungan pensiun itu bisa bertahan selama 50 tahun.

Akan tetapi kalau misalnya dibandingkan dengan orang yang baru pensiun nih di tahun 1966 dan mengikutin 4 persen rule, ternyata uang itu cuma bisa bertahan selama 30 tahun doang. Perbedaan itu dipicu dengan tingkat inflasi dan fluktuasi harga pasar modal di Amerika.

Jadi pertanyaannya, apakah konsep 4% rule masih relevan sekarang? Soalnya ini penelitian bengen tuh kan sudah lama banget, dari tahun 1994. Terus bengen juga banyak mengambil data historis dari tahun 1922 sampai 1970. Yang mana data investasi dan inflasi di range tersebut emang berbeda banget sama sekarang.

Tidak cuma itu saja, sosok bengen juga memakai asumsi investasi di bursa saham dan obligasi Amerika yang mungkin saja datanya tuh bakalan berbeda banget sama negara lain, misalnya di Negara kita Indonesia. Selain itu, kamu juga harus tahu nih kalau spending Habits manusia itu emang tidak linear.

Di sisi lain, ada juga faktor life expancy, atau angka harapan hidup manusia yang terus bertambah ini. Seiring dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, misalnya di Indonesia di tahun 1994 angka harapan hidup kita tuh ada di angka 63,92 tahun dan di tahun 2017 ini angka harapan hidup kita tuh ada di angka 71.

Hanya berkisar 23 tahun saja, life expectancy di Indonesia sudah naik sebesar 7 tahun. Nah dengan meningkatnya angka harapan hidup, artinya mungkin kita tuh bakal ngalamin masa pensiun yang lebih panjang dan tentu saja kebutuhan dana pensiun kita juga bakalan makin besar.

Apalagi nih kalau kamu tuh mutusin buat pensiun dini. Maka kebutuhan dana nya bakalan lebih besar lagi. Makanya tidak sedikit juga financial Advisor yang menilai kalau hasil penelitian Bengen ini sudah nggak bisa diaplikasikan mentah-mentah lagi buat kondisi ekonomi dan pasar keuangan zaman sekarang.

Akan tetapi, menurut kami, prinsip perhitungan Bengen ini masih bisa kita ambil gagasan besarnya sebagai salah satu pendekatan buat menentuin target finansial kamu di masa depan. Misalnya nih kalau kamu mau pensiun di tahun ini, kira-kira kamu butuh uang berapa?

Nah kamu akan bisa menghitungnya dengan mudah menggunakan konsep “4% Rule ini”. Dan pastinya setiap orang punya targetnya masing-masing sesuai sama gaya hidupnya. Buat sobat ukmsumut yang gaya hidupnya sederhana, mungkin tidak perlu target yang terlalu tinggi supaya bisa menjadi “bebas finansial”.

Akan tetapi kalau misalnya gaya hidup sobat ukmsumut tuh cukup mewah, tentunya saja target kamu bakal lebih tinggi lagi dari orang yang hidupnya lebih sederhana.

Kata Penutup

Dana pensiunan merupakan salah satu aset yang harus kamu manfaatkan seoptimal mungkin, untuk mendukung kegiatan masa tua seseorang. Dana pensiun atau pesangon, apabila tidak dikelola dengan baik, maka justru tidak akan membantu sama sekali

Semoga materi mengenai perhitungan dana pensiunan dan pesangon diatas, bisa bermanfaat buat teman teman ukmsumut sekalian. Jangan lupa untuk share dan bagikan artikel ini, supaya teman teman mu yang lain juga mengetahui metode nya ya!

Reza Harahap

Reza Harahap adalah owner UKMSUMUT. Seorang Blogger, Youtuber dan Investor. Senang belajar bisnis keuangan. Website ini memberikan peluang usaha, ide bisnis, finansial, tutorial, pekerjaan dan contoh informasi yang berguna lainnya

Share on: